Rabu, 06 Mei 2009

Mana Paling Populer, Luna, Rani, Manohara?


Luna maya emang artis terkenal, tapi Manohara lah yang paling populer!!!
Setidak-tidaknya itulah hasil yang saya simpulkan atas jumlah entri Google jika kita mengetik nama Manohara Pinot odelia dengan atau tanpa tanda petik.
Ada sebuah rekaman Telepon,
percakapan antara ibu daesy dengan Manohara di youtube yang mengundang banyak komentar yang baik dan buruk, yang berbau rasisme. (rekaman ini telah diakses lebih dari 28rb dengan rating nyaris sempurna)

Namun perlu pula digarisbawahi, bahwa ada pula rani julianti atau yulianti yang patut disimak popularitasnya, meskipun hanya menghasilan entri dibawah 5000. Namun, jika kita mengingat bahwa sebelum kasus pembunuhan Nasrudin, dia bukanlah siapa-siapa, hanya seorang caddy golf, tidak seperti Manohara yang berprofesi didunia model, yang cukup dekat dengan sesuatu yg populer.

Apalagi jika merujuk pada Page Rank BLOGnya Rani, yang kini kebanjiran komentar, padahal di blog itu hanya ada 2 postingan.

(pesan moral, kalo ingin memiliki blog yang sering dikunjungi, tulislah artikel lantas masuklah dalam skandal pejabat negara, hahaha, becanda)

Hasil Tanggal 6 Mei 2009

"Luna Maya" 667.000 (0,14 detik)
Luna Maya 786.000

"Rani Yulianti" 652 (0,12)
"Rani Julianti" 2,050 (0,14)

"Manohara Pinot odelia" 1.620.000 (0,3)

Ada R(h)ani? Antara Antasari dan Nasrudin


Bukan asap bakar kalau tak ada api, mungkin itu yang tepat menggambarkan keadaan yang terjadi antara pimpinan Perseroan Rajawali dan KPK. Rani disebut-sebut merupakan simpul dari cinta segitiga yang menyulut tindak pidana pembunuhan. Lanjutan kisah ini telah kita ketahui, yaitu setelah nyawa Bang Zul - sapaan akrab Nasrudin - maka Antasari pun masuk ke hotel prodeo, tempat orang-orang dahulu sering dia hijrahkan. Semua kisah ini tentu tidak datang begitu saja, pasti ada 'sesuatu' yang menjadi sumber asap pembawa nama rani (rhani).

Wanita muda yang manis ini tentu tidak secantik luna maya (setidak-tidaknya menurut aku, kalo ariel? Hehehe). Tapi, tidak bisa menyangkal jika sosok rani dapat dikatakan rupawan. Senyum manis, kulit putih, rambut panjang dan lurus, tentu sesuai dengan konsepsi kecantikan yang dicerna oleh orang-orang Indonesia.(Makanya tidak usah heran jika produk whitening dan jasa rebonding laku keras)
Perempuan kelahiran 1986 inilah yang menjadi saksi berharga dalam perkara yang sepertinya akan masuk dalam pasal 340 KUHP yaitu pembunuhan berencana. Rani sering disebut ada dalam titik penting dalam pembunuhan ini. Antasari diindikasikan punya kedekatan khusus, Nasrudin apalagi. Kawin siri (yang sedang tren dikalangan artis) pun disebut pernah dilakukan oleh Rani dengan Abang Zul.

Terlepas dari siapa yang benar dan salah, sekarang publik cukup yakin, ada rantai yang menghubungkan antara Antasari, Rani, dan Nasrudin.
Jika saja benar, maka kisah lama petinggi-petinggi dunia ini pun terulang. Wanita memang mahluk luar biasa. Dia merupakan sosok yang dideskripsikan sebagai mahluk lembut tapi kadang tegas. Tak jarang dianggap lemah, oleh karena itu perlu mendapat perlindungan dari laki-laki orang terdekatnya. Tapi, siapa yang melindungi laki-laki, yang menyapihya dengan air susu ibu kala masih belia? Kalau bukan perempuan, SIAPA?

Untuk mengatakan wanita adalah Racun Dunia, mungkin terlalu kasar. Sebagai 'kata cerdas' hari ini, izinkan saya mengutip kata seorang Nabi,"Tidak ada fitnah (ujian) yang paling berat bagi seorang laki-laki, melainkan perempuan"

Harta, Tahta, dan Wanita.
Rantai Motif Keduniawian yang Tak akan putus oleh Zaman.

Jumat, 01 Mei 2009

Antasari, antara KPK, Kejaksaan, dan Teori Konspirasi





Mengapa Kejaksaan begitu tanggap terhadap kemungkinan Antasari Azhar terlibat dalam kasus pembunuhan Nasrudin.
Ari Yusuf Amir, pengacara Ketua KPK ini, mempaparkan bahwa kabar yang menyebutkan bahwa kliennya telah menjadi tersangka adalah tidak benar.
Antasari masih menjadi saksi,""Kejaksaan ngomong terlalu maju itu dan tidak proporsional," kata Ari kepada VIVAnews.

Sesungguhnya, ada pertanyaan menggelitik, Kejaksaan yang pada kasus-kasus pembunuhan sebelumnya terlihat lebih kalem dan "santai", kini tampak 'sangar' dan tampil 'lugas'.
Apakah ini terkait dengan rivalitas antara KPK dan Kejaksaan dalam penyelesaian kasus-kasus korupsi?
Mungkinkah Kejaksaaan merasa 'adik'nya - KPK yang merupakan Komisi bentukan- terlalu ambisius membabat praktek korupsi? Sehingga Sang Kakak merasa didahului?
Entahlah!
Itu hanya pertanyaan bukan pernyataan.
Namun, yang perlu digaris bawahin adalah, meskipun Mantan Kepala Kejaksaaan Negeri Jakarta Selatan -Antasari Azhar- dijadikan saksi maupun tersangka, performance KPK tidak boleh tergerus oleh kepentingan-kepentingan politik hitam.

Bapak Antasari, sungguh kami tak tahu apa yang kau lakukan.
Boleh jadi hanya Allah SWT dan kau yang tahu.
Namun, disaat kau berada didepan untuk memotong korupsi, memutuskan hubungan koruptor antar generasi, maka kami rakyat Indonesia -khususnya Anak Muda Indonesia- akan ada untuk mendukungmu!



Buku Memahami Untuk Membasmi (download)
situs KPK